Desa Batulayang: Sejarah dan Pesona Desa di Puncak Bogor, Dulu dan Kini


SEJARAH DESA BATULAYANG 
ULASAN DAN PERKEMBANGAN
DESA BATULAYANG, KECAMATAN CISARUA

PORTALCISARUA | Desa Batulayang adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini memiliki luas sekitar 226 hektar, dengan batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Desa Jogjogan, sebelah selatan dengan Desa Cibeureum, sebelah barat dengan Kelurahan Cisarua, dan sebelah timur dengan Desa Tugu Utara.


Desa Batulayang memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Nama desa ini berasal dari kata "batu" dan "layang", yang berarti batu yang terbang. Menurut cerita masyarakat setempat, dahulu ada seorang raja yang bernama Prabu Siliwangi yang sedang berburu di daerah ini. Ketika ia melihat seekor rusa, ia melemparkan tombaknya ke arah rusa tersebut. Namun, rusa itu berhasil menghindar dan tombaknya mengenai sebuah batu besar. Batu itu pun terbelah menjadi dua dan terbang ke arah yang berlawanan. Salah satu belahan batu itu jatuh di daerah yang sekarang menjadi Desa Batulayang, sedangkan belahan lainnya jatuh di daerah yang sekarang menjadi Desa Cibeureum.


Desa Batulayang juga memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, desa ini menjadi salah satu basis gerilya pejuang kemerdekaan yang dipimpin oleh KH. Abdullah Syafei. Beliau adalah seorang ulama dan tokoh pejuang yang berasal dari Sumatera Barat. Ia juga merupakan salah satu pendiri organisasi Islam Masyumi. Bersama dengan para pejuang lainnya, ia berjuang melawan penjajah dengan menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, parang, dan golok. Ia juga mengajarkan ilmu agama dan bela diri kepada para pemuda desa. Salah satu tempat yang menjadi markas gerilya KH. Abdullah Syafei adalah sebuah gua yang terletak di Desa Batulayang. Gua ini kini dikenal sebagai Gua Syafei dan menjadi salah satu objek wisata sejarah di desa ini.


Selain sejarah, Desa Batulayang juga memiliki pesona alam yang indah dan menawan. Desa ini dikelilingi oleh pegunungan, perbukitan, dan hutan yang masih asri. Udara di desa ini sejuk dan bersih, cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan. Salah satu daya tarik alam di desa ini adalah Curug Kembar dan Curug Asmarandana. Curug Kembar adalah sebuah air terjun yang memiliki dua aliran air yang berdampingan, sedangkan Curug Asmarandana adalah sebuah air terjun yang memiliki warna air yang kebiruan. Kedua air terjun ini memiliki pemandangan yang memesona dan air yang segar.


Desa Batulayang juga telah mengembangkan diri menjadi sebuah desa wisata yang menawarkan berbagai macam aktivitas dan fasilitas wisata. Desa ini memiliki beberapa penginapan, restoran, dan warung yang menyediakan makanan dan minuman khas desa, seperti soto ayam, nasi liwet, dan es kelapa muda. Desa ini juga memiliki beberapa tempat wisata buatan, seperti outbond, flying fox, dan paintball. Selain itu, desa ini juga mengajak wisatawan untuk mengenal lebih dekat budaya dan kehidupan masyarakat desa melalui wisata edukasi, seni, dan budaya. Wisatawan dapat belajar tentang sejarah desa, mengikuti prosesi adat, menyaksikan pertunjukan kesenian, dan berinteraksi dengan warga desa.


Desa Batulayang merupakan salah satu desa yang berhasil membangun diri secara mandiri dan gotong royong. Desa ini telah mendapatkan berbagai penghargaan dan bantuan dari pemerintah dan lembaga swasta, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Desa ini juga telah menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lainnya dalam mengembangkan potensi desa menjadi sumber kesejahteraan dan kebanggaan masyarakat.


Desa Batulayang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dan produk wisata yang ditawarkan. Desa ini juga terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan desa wisata yang berkelanjutan dan berdaya saing. Desa ini juga terus menjaga kelestarian dan keaslian alam, budaya, dan nilai-nilai luhur yang dimiliki.


Desa Batulayang merupakan salah satu destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Desa ini menawarkan pengalaman wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, sejarah, edukasi, seni, budaya, hingga wisata buatan. Desa ini juga menawarkan suasana wisata yang nyaman, aman, dan ramah. Desa ini juga menawarkan harga wisata yang terjangkau dan bersahabat.


Desa Batulayang dapat dijangkau dengan mudah dari berbagai arah. Desa ini berjarak sekitar 42 menit perjalanan dari pusat Kota Bogor. Desa ini juga dapat diakses dari arah Jakarta, Bandung, atau Cianjur melalui Jalan Raya Puncak. Desa ini memiliki akses jalan yang baik dan lancar, meskipun kadang terjadi kemacetan di sekitar pintu tol Cisarua atau Puncak Pass.


Desa Batulayang membuka pintunya bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan menikmati pesona desa wisata ini. Desa ini buka setiap hari selama 24 jam. Desa ini tidak memungut biaya masuk atau tiket masuk bagi para pengunjung. Namun, para pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan kesopanan selama berada di desa ini. Para pengunjung juga diharapkan untuk menghormati adat dan budaya masyarakat desa.


Desa Batulayang adalah sebuah desa yang memiliki sejarah dan pesona yang luar biasa. Desa ini adalah sebuah desa yang memiliki visi dan misi untuk menjadi desa wisata yang berkembang dan berdaya saing. Desa ini adalah sebuah desa yang memiliki semangat dan jiwa untuk menjadi desa wisata yang mandiri dan gotong royong. Desa ini adalah sebuah desa yang patut untuk dikunjungi dan diapresiasi oleh kita semua.


Disarikan dan dirangkum oleh portalcisarua dari beragam sumber 
jurnal.wisma.ac.id / etheses.uinsgd.ac.id
Uasan ini tidak sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan, perlu penggalian informasi yang lebih detail

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama