Kades Citeko Permainkan Staf Kementerian PU

BERITABOGOR | Staf Kementrian Pekerjaan Umum (Kemen PU) merasa dikerjai Kepala Desa Citeko. Pasalnya, serah terima pembangunan infrastruktur air bersih dari Kementrian PU dipersulit oleh H. Mamad Sukendar, Kepala Desa Citeko yang akan mengkhiri masa jabatannya pada 25 Maret mendatang.

Staf Kemen PU, Andi Wahyudi melampiaskan kekesalannya pada Berita Bogor, (14/3/2014). “Kita mau serah terima saja harus menunggu berhari-hari. Kepala Desa minta tanda tangan pada Ketua RW, namun pada saat itu sudah saya lakukan, Kepala Desa malah tidak ada dikantornya, terpaksa saya harus menginap,” katanya kesal.

Menurut Andi, Pembangunan pipanisasi ini sudah berlangsung sejak 4 bulan yang lalu yang saat ini pengerjaan sudah selesai, bahkan sudah di uji coba. Tinggal serah terima kepada Kepala Desa, karena untuk Desa-Desa lain di wilayah Cisarua juga sudah kelar tanpa hambatan. Hanya di Desa Citeko saja yang di persulit oleh Kepala Desa.

Air bersih bantuan dari Kemen PU ini gratis untuk warga. Tidak ada pungutan apapun kecuali untuk penyambungan ke rumah masing-masing. Dari informasi yang di dapat Andi, beberapa warga menyatakan bahwa mereka ditarik biaya berkisar 700 hingga 800 ribu oleh Kepala Desa Citeko bila ingin memasang. Hal tersebut semakin membuat Andi kesal.” Air ini murni bantuan untuk masyarakat, tidak ada pungutan apapun alias gratis,” tandasnya.

Sementara, beberapa warga Desa Citeko yang mendampingi Andi minta serah terima air ini menunggu pergantian kepala Desa yang baru. Kekesalan warga memang beralasan, pasalnya bantuan air bersih dari Dinas Pertamanan Kabupaten Bogor tahun lalu  yang mestinya Gratis buat warga ternyata malah dijual ke vila. Masjid/Madrasah yang selama ini menggunakan air sungai bercampur Limbah Tai sapi pun juga tidak mendapatkan jatah air bersih.


Pengurusan administrasi keuangannya juga disinyalir tidak transparan dan tidak jelas, sebab pengurus yang di bentuk Kades tidak pernah turun ke lapangan, bahkan tidak mengetahui jalur air yang dialiri. Hal tersebut disampaikan Dadan, petugas lapangan air yang perbulan hanya di gaji Rp.100 ribu. Saat ini jumlah pelanggan air bantuan DKP lebih dari 100 titik. Terdiri dari 37 Villa sisanya pelanggan warga masyarakat. (cj)

sumber

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama