Makam Nazi Jerman Arca Domas: Sejarah yang Terlupakan



PORTALCISARUA | Sejarah Perang Dunia II di Asia Tenggara seringkali hanya difokuskan pada peran Jepang sebagai penjajah dan Indonesia sebagai bangsa yang berjuang untuk kemerdekaan. Namun, ada sejarah lain yang jarang diketahui oleh masyarakat, yaitu keberadaan makam tentara Jerman di Bogor, Jawa Barat. Makam ini menjadi saksi bisu dari kisah para tentara Jerman yang terlibat dalam Perang Pasifik, yang merupakan bagian dari Perang Dunia II.


Makam Jerman Arca Domas terletak di Desa Pasir Muncang, Gadog, Ciawi, Bogor. Di sana, terdapat 10 makam yang berisi jenazah para tentara Jerman yang gugur di Indonesia antara tahun 1941-1945. Makam ini dikelilingi oleh perkebunan teh yang indah dan hijau. Namun, di balik keindahan itu, tersimpan sejarah yang menarik dan menyedihkan.


Para tentara Jerman yang dimakamkan di sana adalah anggota Angkatan Laut Nazi Jerman (Kriegsmarine) yang datang ke Indonesia dengan kapal selam (U-Boot) U-195 dan U-196. Mereka adalah bagian dari Blok Poros, yang merupakan aliansi antara Jerman, Italia, dan Jepang dalam Perang Dunia II. Mereka datang ke Indonesia untuk mendukung Jepang yang telah menguasai Hindia Belanda dari tangan Belanda pada tahun 1942.


Namun, nasib mereka tidak beruntung. Mereka harus menghadapi berbagai kesulitan, seperti penyakit, kelaparan, kecelakaan, dan serangan dari pasukan sekutu maupun pejuang kemerdekaan Indonesia. Mereka gugur satu per satu, dan jenazah mereka dikuburkan di dekat perkebunan teh Sukaresmi, yang dulunya dimiliki oleh orang Jerman.


Perkebunan teh Sukaresmi sendiri memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Jerman. Perkebunan ini didirikan oleh kakak beradik Emil dan Theodor Hellferich, yang membeli tanah seluas 900 hektar di Sukaresmi pada tahun 1917. Mereka juga membangun tugu untuk mengenang teman-temannya yang gugur dalam Perang Dunia I. Mereka kembali ke Jerman pada tahun 1928, dan menyerahkan perkebunan teh kepada Albert Vehring, yang kemudian menjualnya kepada pemerintah Indonesia pada tahun 1958.


Sejarawan Jerman, Herwig Zahorka, pernah menulis tentang keberadaan makam Jerman Arca Domas dalam sejumlah artikel. Ia mengatakan bahwa makam ini merupakan bukti tak terbantahkan tentang adanya keterlibatan pasukan militer Jerman pada Perang Pasifik di wilayah Hindia Belanda dan umumnya di Asia Tenggara. Ia juga mengkritik kurangnya perhatian dari pemerintah Indonesia dan Jerman terhadap makam ini, yang seharusnya menjadi warisan sejarah yang penting dan berharga.


Sayangnya, makam Jerman Arca Domas masih belum banyak dikenal oleh masyarakat, baik di Indonesia maupun di Jerman. Padahal, makam ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, yang dapat memberikan wawasan dan pelajaran bagi generasi sekarang dan mendatang. Makam ini juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi para peneliti, penulis, seniman, dan wisatawan yang tertarik dengan sejarah Perang Dunia II di Asia Tenggara.


Oleh karena itu, kiranya kami mengajak para pembaca untuk mengenal lebih dekat makam Jerman Arca Domas, dan menghargai sejarah yang terkandung di dalamnya. Kami juga mengharapkan adanya upaya dari pemerintah Indonesia dan Jerman untuk melestarikan dan mempromosikan makam ini sebagai salah satu situs sejarah yang berharga. Kami percaya bahwa dengan mengenang sejarah, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik.(redsal)


*Keterangan

Disarikan oleh portalcisaruainstitute dari berbagai sumber media 



Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama