Debu Vulkanik Gunung Kelud Di Bogor

BERITABOGOR.COM | Butiran lembut berwarna abu-abu nampak terlihat menempel di body sepeda motor, mobil dan bertebaran di halaman rumah milik warga. Warna putih ke abu-abuan itu diduga merupakan debu yang berasal dari erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur.

Debu vulkanik itu sampai ke wilayah Bogor bagian selatan, padahal jarak gunung tersebut ke wilayah Bogor sekitar lebih dari 500 kilometer. Keberadaan butiran debu halus di kawasan Cisarua Puncak Bogor sempat menggegerkan warga sejak Jum'at (14/2). Keesokan harinya, Sabtu (15/2/2014) pagi, sejumlah mobil di kawasan Ciawi Puncak Bogor juga sudah dilapisi debu halus.

Menurut kesaksian pemilik bengkel mobil di Ciawi, Shianty (38), bahwa mobil langganannya yang berjejer di bengkel terlihat kotor akibat lapisan debu vulkanik yang melekat. "Saya kurang tahu dari mana asal debu vulkanik itu, tapi yang jelas kemarin kan gunung Kelud meletus jadi mungkin saja asalnya dari sana terbawa angin," katanya.

Sementara, warga Desa Citeko Kecamatan Cisarua, Marni (32) membenarkan warga sekitar rumahnya terlihat ramai membicarakan debu vulkanik. "Mobil tetangga saya ada debu halus yang warnanya beda dengan debu jalanan biasanya. Di halaman rumah juga kelihatan debunya warna abu-abu. Warga yakin itu debu vulkanik, tapi dari mana asalnya belum tahu," kata pengelola oleh-oleh khas Puncak Bogor ini.

Padahal cuaca di Cisarua, lanjutnya, cukup cerah tapi seperti berkabut tapi bukan kabut yang biasanya melapisi langit Puncak Bogor yang seperti lazimnya. "Tetangga saya yang sehabis berkendara sepeda motor terutama yang tak memakai helm juga banyak mengeluh matanya terasa perih," tambah Mirna kepada Berita Bogor.


Untuk diketahui, erupsi Gunung Kelud terjadi Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB hingga Jumat (14/2) pukul pada pukul 02.15 WIB, letusan terjadi sebanyak lebih dari sepuluh kali, (berdasar data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Yogyakarta -red).  

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama