Penertiban PSK Maroko, Ulama: Kami Siap Ikut Razia

TEMPO.CO | Bogor - Sejumlah tokoh masyarakat dan ulama asal Cisarua, Puncak, Bogor, mengaku resah dengan keberadaan puluhan perempuan asal Maroko yang melakukan bisnis prostitusi di kawasan Puncak. "Nama Cisarua, Puncak, menjadi tercemar," kata Hendik, salah satu tokoh masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Muslim Jalur Puncak, Jumat, 5 Desember 2014.

Hendik menambahkan, ia meminta pihak Imigrasi mengajak masyarakat dan ulama kawasan Puncak untuk dilibatkan dalam razia terhadap para pekerja seks komersial tersebut. Sebab, wilayah persebaran para PSK asing tersebut tidak hanya di Cisarua. "Masih banyak tempat-tempat yang disinyalir tempat prostitusi asing. Kami siap mengantar dan merazia semua PSK di Cisarua," ujar Hendik. Dia juga berharap bukan hanya PSK asing di kawasan Puncak yang dirazia oleh petugas Imigrasi, tapi juga PSK lokal. (Baca: Bagaimana PSK Maroko Bisa 'Mangkal' di Puncak?)


Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Bogor Herman Lukman berjanji akan melakukan razia-razia serupa beberapa bulan mendatang. "Razia selanjutnya tidak hanya melibatkan warga setempat. Kami juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan kepolisian," katanya. (baca: 19 PSK Maroko Ditangkap di Bogor).

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama