Kilas Balik Makam Aria Baya Atau Embah Raya


PORTALCISARUA | Di Kampung Pasir Songgom, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, terdapat sebuah situs sejarah dan keagamaan yang menjadi tujuan ziarah banyak orang. Situs tersebut adalah makam Mbah Raya atau Aria Baya, salah satu tokoh penyebar Islam di Jawa Barat.


Makam Mbah Raya dibangun dengan megah dan indah, berukuran 20 x 3 meter persegi, dan berada pada ketinggian sekitar 3 meter dari tanah parkir. Di sepanjang makam, terdapat anak tangga yang dihiasi dengan pot bunga. Di dalam area makam, terdapat lantai keramik berwarna hijau dan kubah berdiameter 10 meter persegi yang menjulang tinggi. Dari makam, pengunjung dapat menikmati pemandangan perbukitan yang asri.


Menurut informasi yang dikutip dari situs pemkab bogor.go.id, makam Mbah Raya dibangun di atas tanah wakaf H Aceng seluas 700 meter persegi. Di sekitar makam, terdapat area parkir seluas 2.000 meter persegi dan sejumlah warung makan dan perlengkapan. Warung-warung ini menyediakan sarana ritual atau penyampaian pesan, seperti buku-buku berisi doa, perangkat alat sholat, dupa, kemenyan, air dalam botol, dan lain-lain. Sarana-sarana ini disediakan bagi pengunjung yang ingin mendoakan arwah Mbah Raya.


Menurut juru kunci makam, Mbah Raya adalah tokoh agama yang turut menyebarkan Islam di Jawa, khususnya di Jawa Barat. Mbah Raya merupakan keturunan dari Raden Angga Dipa, yang hidup pada tahun 1675-1723. Raden Angga Dipa sendiri merupakan keturunan dari Dalem Wiria Wangsa, yang menjadi bupati Sukapura pertama yang diangkat oleh Sultan Mataram pada tahun 1632-1674. Mbah Raya adalah keturunan anak yang ke-22 dari Raden Angga Dipa.


Keberadaan makam Mbah Raya sangat fenomenal. Ada banyak versi cerita tentang bagaimana makam tersebut pertama kali ditemukan. Cerita-cerita ini menjadi magnet bagi kalangan peziarah, yang selalu datang dan kembali. Menurut juru kunci, kunjungan para peziarah mencapai 900 orang per bulan. Pada saat hari-hari besar Islam, seperti Maulid, Muharram, dan Rajab, kunjungan pengunjung bisa mencapai 2.000 orang.


Makam Mbah Raya adalah situs sejarah dan keagamaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Makam ini menjadi saksi bisu dari perjuangan dan jasa-jasa para penyebar Islam di tanah Sunda. Makam ini juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita semua, untuk mengikuti jejak dan teladan Mbah Raya dalam menyebarkan dan mengamalkan Islam yang rahmatan lil alamin. (sal)

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama