Wajah Mengerikan Puncak Bogor, Jadi Wisata Tontonan Sampah.



"Saya masih ingat soal statement Bupati kepada Dinas DKP waktu itu, jika ada tumpukan sampah jangan lagi cari siapa yang akan membayar? itu tugas aparatur pemerintahan, khususnya dinas terkait. Jadi tugas sesederhana itu tidak perlu berpikir keras, tinggal angkut dan dipindahkan saja gitu kan simple, jika tidak bisa maka bubarin aja dinas-nya. Karena armada, SDM dan operasional sudah dianggarkan oleh Pemda,"


PORTALCISARUA | Sampah menjadi momok yang mengancam keindahan dan keamanan jalur wisata Puncak. Berbagai jenis sampah menumpuk hingga menggunung di beberapa titik, mulai dari Ciawi, Gadog Megamendung hingga wilayah Kecamatan Cisarua. Pemandangan ini sangat memilukan sekaligus mengerikan, terutama bagi para pengendara yang melintas di musim penghujan.


Warga masyarakat yang tinggal di sekitar jalur wisata Puncak merasa kesal dan kecewa dengan kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor. Mereka menuding DLH hanya mengangkut sampah yang bayar, padahal mereka sudah mendapatkan anggaran dari pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Dede Rahmat, salah seorang penggiat lingkungan warga Puncak. “Penyakit yang mengidap DLH Kabupaten Bogor, hanya mengangkut yang bayar, sepertinya mereka lupa mereka itu bukan petugas swasta. Padahal jelas-jelas mereka itu mendapatkan anggaran dari pemerintah," ujar Dede kepada media seperti dikutip dari penapublik.com. (21/1/2024).


Dede juga mengkritik sikap DLH yang tidak proaktif dalam menangani sampah, terutama di saat hari libur. Ia mengatakan, DLH seharusnya mengangkut sampah sebelum hari libur, bukan menunggu sampah menumpuk dan mengganggu pemandangan. Ia juga mengingatkan pernyataan Bupati Bogor yang pernah menyatakan bahwa tugas aparatur pemerintahan khusunya Dinas DPKP adalah mengangkut sampah tanpa memandang siapa yang membayar.


"Saya masih ingat soal statement Bupati kepada Dinas DKP waktu itu, jika ada tumpukan sampah jangan lagi cari siapa yang akan membayar? itu tugas aparatur pemerintahan, khususnya dinas terkait. Jadi tugas sesederhana itu tidak perlu berpikir keras, tinggal angkut dan dipindahkan saja gitu kan simple, jika tidak bisa maka bubarin aja dinas-nya. Karena armada, SDM dan operasional sudah dianggarkan oleh Pemda," ujarnya lagi.


Dede dan rekan-rekan aktivis lingkungan di kawasan Puncak pun meminta kepada Pj Bupati Bogor agar mengevaluasi kinerja DLH. Menurut mereka, ada yang harus dibenahi dan dievaluasi agar DLH bisa bekerja lebih baik dan profesional dalam mengelola sampah di jalur wisata Puncak. "Sangat perlu, yakin itu ada yang harus dibenahi bahkan dievaluasi kinerja DLH oleh Pak Pj Bupati Bogor saat ini," ucap Dede dengan kesal. 

 

Sementara itu, Iman Satri, petugas pengawas sampah pada UPT DLH Ciawi, mengaku biasanya tiap hari mengangkut sampah kecuali hari Minggu libur. Ia mengatakan, jika satu minggu tidak diangkut, sampah pasti lebih banyak dari itu. Namun, ia mengaku tidak tahu soal sistem pembayaran sampah, karena itu bukan ranahnya. "Kalau satu minggu gak ke angkut, sampah pasti lebih banyak dari itu. Soal berbayar atau tidak, saya kurang tau soal-nya itu pengawasan pak Sugandi," singkat Iman via Whatsapp. (red)

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama