Lagi-lagi, Pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi Terkendala Lahan Dana Aditiasari - detikfinance

DETIK.COM | Jakarta -Rencana pembangunan dua waduk di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yakni Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi yang merupakan bagian dari program anti banjir Jakarta harus tertunda.

Proyek yang sedianya masuk tahun anggaran 2016 tersebut bahkan belum bisa dilelang pekerjaannya lantaran permasalahan di sisi lahan belum tuntas pembebasannya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T Iskandar Mengatakan saat ini penetapan lokasi (Penlok) berdirinya dua waduk tersebut belum masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemerintah Daerah (Pemda) Bogor.

"Penlok Bendungannya belum masuk di RTRW Pemda Bogor. Jadi pembebasan lahan belum bisa dilakukan. Sekarang baru sosialisai saja," ujar Iskandar kepada detikFinance, Selasa (17/11/2015).

Akibat tertundanya masalah penetapan lokasi ini, kegiatan pembangunan jalan akses untuk masuknya alat berat yang sedianya bisa dicicil pekerjaannya tahun 2015 ini pun belum bisa dilakukan.

"Karena pembuatan jalan akses pun dasarnya penlok. Kalau penlok belum tahu, jalan akses mau dibangun ke arah mana kan juga belum tahu," jelas dia.

Meski demikian, Iskandar tetap optimistis pembangunan dua waduk ini bisa dilakukan di tahun anggaran 2016 sesuai rencana. Kepercayaan dirinya ini didasarkan pada perkembangan pembuatan rencana tata ruang Waduk Ciawi dan Sukamahi kini sudah masuk dalam proses di tingkat Provinsi Jawa Barat.

"Jadi kami percaya 2016 bisa jalan," tegas Iskandar.

Waduk Ciawi rencananya akan dibangun dengan luas 119 Ha, dengan kapasitas tampung 6,45 juta meter kubik air. Sedangkan Waduk Sukamahi seluas 42 Ha dengan daya tampung 1,68 juta meter kubik air.

Pembangunan Waduk Sukamahi sejatinya sudah direncanakan sejak lama, sekira tahun 1990-an. Namun rencana pembangunannya saat itu terkendala pembebasan lahan. Warga yang rumahnya direncanakan terkena proyek waduk tersebut menolak dengan ganti rugi yang ditawarkan pemerintah.

Rencana itu pun mencuat kembali saat Joko Widodo menjabat Gubernur DKI Jakarta. Saat pria kelahiran Solo tersebut didapuk menjadi orang nomor 1 Republik Indonesia, komitmen pembangunan dua bendungan ini kembali dilanjutkan. Bahkan e proyek ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 yakni pembangunan 49 bendungan dalam 5 tahun. (dna/ang)


Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama