Inspektorat Bidik Kades Bandel


BOGORONLINE.COM | Cigombong. Inspektorat Kabupaten Bogor, mulai membidik kepala-kepala desa bandel,  terkait penggunaan dan pengalokasian anggaran dana desa (ADD). Langkah tegas ini diambil, agar ADD yang dikucurkan Pemerintah Kabupaten Bogor, tidak disimpangkan  atau dipakai untuk kepentingan pribadi.

“ADD yang dikucurkan setiap triwulan penggunaannya harus tetap sasaran, makanya laporang pertanggungjawaban penggunaan anggaran tidak boleh dibuat asal jadi, karena akan diaudit,”  kata Camat Cigombong Basrowi, Kamis (27/10).

Basrowi,yang berbicara dihadapan seluruh kepala desa se- Kecamatan Cigombong mendampingi tim audit Inspektorat menegaskan, kecamatan dibantu tim dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) sebelumnya telah mengajari seluruh bendahara desa, teknis pembuatan laporan pertanggungjawaban ADD. “Sehingga tak ada alasan lagi, bagi desa-desa salah dalam menyusun LPJ penggunaan ADD,” ujarnya.

Basrowi mengungkapkan, berdasarkan laporan seksi pemerintahan, seluruh pemerintah desa di Kecamatan Cigombong, telah lihai menyusun LPJ. “Alhamdulillah 99,9 persen penggunaan dan pengalokasian ADD tepat sasaran dan dimanfaatkan untuk membangun sejumlah infrastruktur yang direncanakan,” ungkapnya.

Ketua Tim Audit Inspektorat, Mochamad Nurjein, yang menjadi pembicara, ketika dimintai tanggapanya seputar penggunaan ADD di semua desa di Kabupaten Bogor, enggan memberikan keterangan, dengan alasanya dirinya tidak memiliki wewenang.

“Jika ingin keterangan resmi, silakan tanya langsung kepimpinan, sebab tugas kami kemari (Cigombong-red) hanya menginformasikan kepada seluruh kepala desa, untuk hati-hati menggunakan ADD, sebab akan diaudit,” katanya.

ADD yang menjadi hak pemerintah desa berdasarkan aturan, diluar insentif RT/RW, guru ngaji dan kader Posyandu, 70 persennya harus dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, sedangkan 25 persennya dipakai membayar honor perangkat desa dan 5 persennya ditabung, untuk persiapan Pilkades. (Denny Malik/zah)


Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama