Lapak di Cisarua Bakal di Bongkar Lagi


METROPOLIAN.ID | Cisarua.  Lagi, para pedagang lapak di kawasan Puncak diresahkan dengan adanya surat edaran pembongkaran susulan bagi bangunan yang melanggar perda oleh Satpol PP Kabupaten Bogor di kawasan Puncak. Surat tertanggal 26 Agustus 2016 itu ditandatangani langsung Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Herdi.

Padahal, lapak yang dibongkar pekan lalu sampai kini belum dirapikan dan ma­sih terlihat kumuh serta pedestrian belum bisa dipergunakan para pejalan kaki, me­ski dengan tegas Camat Cisarua Bayu Rahmawanto pernah meminta agar se­cepatnya lapak yang dibongkar dirapikan sesuai fungsinya. ”Sebaiknya lapak yang dibongkar itu cepat dirapikan oleh dinas terkait,” pintanya.

Terbukti dengan kembali dilayangkan­nya surat pembongkaran itu, pernya­taan Kabid Bina Riksa Agus Ridho ke­tika pembongkaran pertama rupanya tak main-main. Ia menyampaikan bahwa penertiban akan dilanjutkan sampai ke perbatasan Cianjur. ”Pembongkaran akan terus dilanjutkan sampai ke perbatasan Cianjur,” tegasnya kepada sejumlah wartawan.

Namun sebagian kalangan masih me­nyangsikan akan pembongkaran terhadap beberapa toko yang pernah disegel di kawasan Warung Kaleng. Sebab menurut Kabid Dalops Satpol PP Kabupaten Bogor Asnan, pembongkaran bangunan yang berdiri di lahan pribadi meskipun melang­gar garis sempadan jalan masih dalam tahap penggojlokan. ”Untuk pembong­karan yang dibangun di lahan pribadi, masih dalam tahap penggojlokan,” kilah­nya.

Tentunya rencana pembongkaran la­njutan itu mendapat reaksi keras dari beberapa pedagang yang lapaknya kini belum dibongkar. Sebab umumnya me­reka menginginkan relokasi dulu sebelum dibongkar. ”Keinginan kami adalah relo­kasi dulu baru dibongkar,” ujar Sunyoto kepada Metropolitan.

Ia melanjutkan, efek pembongkaran lapak bukan hanya berimbas pada menganggurnya para pedagang, te­tapi membuat sebagian besar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UM­KM) di Puncak mati suri alias terancam bangkrut. ”Kalau lapak dibongkar tan­pa solusi, UMKM yang ada di kawasan Puncak yang selama ini produksi oleh-oleh juga jelas bakal gulung tikar. Sebab hasil produksi mereka mau dijual ke mana,” pungkasnya. (ash/b/sal/run)

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama